Dibawah ini adalah tugas koneksi antar materi mengenai Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya yang dipandu oleh beberapa pertanyaan agar sistematis dan terarah.
Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumberdaya Dan bagaimana anda bisa mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah?
pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya adalah pemimpin yang mampu mengenali potensi dan kekuatan yang ada lalu memanfaatkannya untuk pembelajaran agar bisa optimal dan mendukung Merdeka belajar. Sebagai seorang pemimpin akan lebih baik jika memanfaatkan sumber daya yang ada daripada selalu menunggu bantuan sambil berdiam diri tanpa ada usaha, tanpa pergerakan apapun.
Setiap organisasi atau lembaga pastilah memiliki pemimpin untuk pemanfaatan para individu dan sumber daya yang ada untuk mencapai visi dan misi juga tujuan dari organisasi sekolah merupakan lembaga pemerintah yang memiliki ruang lingkup yang jelas dan masyarakat haruslah mempunyai pemimpin yang mampu mengelola dan memanfaatkan segala sumber daya yang ada untuk sampai pada tujuan pendidikan.
Tentu kita masih ingat mengenai paradigma inkuiri apresiatif yaitu sebuah paradigma yang mengajak kita untuk melihat sesuatu fokus pada kelebihan atau fokus pada kekuatan yang ada. Di dalam mengelola sumber daya ada beberapa pendekatan yang mungkin diterapkan oleh seorang pemimpin.
Yang pertama adalah pendekatan berbasis kekurangan atau defisit based thinking. Yaitu sebuah konsep pendekatan yang fokus pada apa yang kurang apa yang mengganggu dan apa yang tidak bekerja. Segala sesuatunya akan dilihat dengan cara pandang negatif yang semakin lama akan membuat kita lupa akan potensi kekuatan yang ada disekitar kita untuk dioptimalkan.
Dan yang kedua yaitu pendekatan berbasis kekuatan atau asset-based thinking yaitu cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam kehidupan, dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, dimana kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, dan yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif yang dimiliki.
Seorang pemimpin yang telah menerapkan paradigma inkuiri apresiatif tentulah ia akan mengelola sumberdaya dengan pendekatan aset based thinking.
Ada 7 modal utama yang bisa dikelola oleh seorang pemimpin pembelajaran yaitu:
1. modal manusia
2. modal sosial
3. model fisik
4. model lingkungan
5. modal finansial
6. model politik
7. model agama dan budaya
Adapun cara mengimplementasikannya di sekolah agar mampu mengelola sumber daya yang dimiliki secara optimal dan berdampak, yaitu: terlebih dahulu memahami bagaimana menjadi seorang pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya, kemudian mengkomunikasikan yang telah dipelajari kepada kepala sekolah dan rekan sejawat. Lakukan pemetaan aset utama yang dimiliki sekolah, kemudian mengelola sumberdaya menggunakan pendekatan berbasis aset saat melakukan perencanaan kegiatan di sekolah. Ciptakan kolaborasi dengan pihak terkait di sekolah untuk meminta umpan balik dari pemetaan berbasis aset. Dan yang terakhir mengarsipkan hasil dalam mengelola sumber daya di sekolah
Jelaskan dan berikan contoh Bagaimana hubungannya pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas
Jelas ada hubungan antara pengelolaan sumber daya dengan pembelajaran murid yang berkualitas. Sumber daya yang terkelola dengan baik akan sangat mendukung ketercapaian visi, misi dan tujuan sekolah melalui program-program yang telah dirancang, baik yang terdokumentasi dalam program jangka pendek maupun jangka panjang. Keberhasilan program-program ini jelas akan bermuara pada proses pembelajaran murid yang lebih berkualitas.
Sebagai contoh ketika sekolah kita memprogramkan mengenai budaya cinta lingkungan, sebagai guru tentu tidak hanya mengajarkan siswa dengan teori dan penjelasan secara abstrak, karena mungkin murid menjadi kurang mampu melihat kontekstualitas dan konektivitasnya dengan kehidupan nyata sehari-hari. Namun jika kita mau memanfaatkan lingkungan dan alam sekolah sebagai aset yang edukatif, maka kita akan mampu mengajarkan kepada anak bagaimana cara untuk mencintai lingkungan sekitar secara kongkret, sehingga akan lebih bermakna dan dampaknya dapat dirasakan secara langsung oleh siswa.
Berikan contoh Bagaimana materi ini juga berhubungan dengan materi lain yang didapatkan sebelumnya selama proses pendidikan guru penggerak!
Keterkaitan inkuiri apresiatif dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara serta pengelolaan sumber daya berbasis aset based thinking :
Paradigma inkuiri apresiatif fokus pada penggalian kekuatan dan inti positif serta meyakini bahwa setiap individu memiliki inti positif yang dapat memberikan kontribusi untuk keberhasilan tujuan pendidikan.
Konsep Ki Hajar Dewantara mengenai kodrat alam dan zaman “ murid tumbuh dengan kodratnya masing-masing, pendidik hanya menuntun dan merawat tumbuh kembangnya anak”.
Pengelolaan sumber daya berbasis aset based thinking, menurut Kattery Crammer adalah kekuatan berpikir positif untuk mengembangkan diri melalui pemusatan perhatian pada kekuatan positif.
Adapun cara mengimplementasikannya di sekolah agar mampu mengelola sumber daya yang dimiliki secara optimal dan berdampak, yaitu: terlebih dahulu memahami bagaimana menjadi seorang pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya, kemudian mengkomunikasikan yang telah dipelajari kepada kepala sekolah dan rekan sejawat. Lakukan pemetaan aset utama yang dimiliki sekolah, kemudian mengelola sumberdaya menggunakan pendekatan berbasis aset saat melakukan perencanaan kegiatan di sekolah. Ciptakan kolaborasi dengan pihak terkait di sekolah untuk meminta umpan balik dari pemetaan berbasis aset. Dan yang terakhir mengarsipkan hasil dalam mengelola sumber daya di sekolah
Jelaskan dan berikan contoh Bagaimana hubungannya pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas
Jelas ada hubungan antara pengelolaan sumber daya dengan pembelajaran murid yang berkualitas. Sumber daya yang terkelola dengan baik akan sangat mendukung ketercapaian visi, misi dan tujuan sekolah melalui program-program yang telah dirancang, baik yang terdokumentasi dalam program jangka pendek maupun jangka panjang. Keberhasilan program-program ini jelas akan bermuara pada proses pembelajaran murid yang lebih berkualitas.
Sebagai contoh ketika sekolah kita memprogramkan mengenai budaya cinta lingkungan, sebagai guru tentu tidak hanya mengajarkan siswa dengan teori dan penjelasan secara abstrak, karena mungkin murid menjadi kurang mampu melihat kontekstualitas dan konektivitasnya dengan kehidupan nyata sehari-hari. Namun jika kita mau memanfaatkan lingkungan dan alam sekolah sebagai aset yang edukatif, maka kita akan mampu mengajarkan kepada anak bagaimana cara untuk mencintai lingkungan sekitar secara kongkret, sehingga akan lebih bermakna dan dampaknya dapat dirasakan secara langsung oleh siswa.
Berikan contoh Bagaimana materi ini juga berhubungan dengan materi lain yang didapatkan sebelumnya selama proses pendidikan guru penggerak!
Keterkaitan inkuiri apresiatif dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara serta pengelolaan sumber daya berbasis aset based thinking :
Paradigma inkuiri apresiatif fokus pada penggalian kekuatan dan inti positif serta meyakini bahwa setiap individu memiliki inti positif yang dapat memberikan kontribusi untuk keberhasilan tujuan pendidikan.
Konsep Ki Hajar Dewantara mengenai kodrat alam dan zaman “ murid tumbuh dengan kodratnya masing-masing, pendidik hanya menuntun dan merawat tumbuh kembangnya anak”.
Pengelolaan sumber daya berbasis aset based thinking, menurut Kattery Crammer adalah kekuatan berpikir positif untuk mengembangkan diri melalui pemusatan perhatian pada kekuatan positif.
Sehingga korelasi diantara 3 pernyataan di atas adalah bahwa seorang pemimpin pembelajaran harus mampu menuntun dan merawat tumbuh kembangnya kekuatan positif dalam diri anak dan mampu menggali serta fokus pada setiap kelebihan-kelebihan yang ada untuk kemudian menjadi modal dasar pengembangan potensi anak.
Ceritakan bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti pelatihan terkait modul ini, Serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini!
Memang pada mulanya kami seringkali melakukan pemetaan tentang kelemahan yang dimiliki sekolah, kemudian memecahkannya dengan kelebihan sekolah yang bisa dimanfaatkan untuk meminimalisir efek kelemahannya. Jika mulanya yang terpikir di kepala saya bahwa yang dinamakan asset itu adalah segala hal yang nampak dan berbentuk, ternyata sekarang saya memahami bahwa ternyata lebih dari itu, ada asset lain yang tidak berbentuk secara tampilan fisiknya, namun memiliki daya dukung dalam menggerakkan sekolah untuk bergerak ke arah lebih maju, yaitu seperti asset agama dan budaya, politik, dan sosial.
Hal lain adalah bahwa jika selama ini saya sebagai guru yang merupakan bagian dari sekolah, sering terkendala dalam keterbatasan fisik dan finansial untuk menjalankan sebuah program, namun dengan mempelajari modul ini saya tersadar bahwa kami memiliki asset yang dapat dimanfaatkan guna mendapatkan alternatif solusi. Bahkan aset yang tidak nampak secara fisik kini saya sadari bisa menjadi hal yang sangat berharga bagi kemajuan sekolah.
Menurut saya, pendekatan berbasis aset bukan hanya tentang seberapa banyak aset yang bisa dimanfaatkan, tetapi seberapa besar kita dapat memberdayakan aset agar menjadi lebih berdaya guna. Artinya, hal yang musti dilakukan adalah dengan mengelola dan mempergunakan aset yang dimiliki sekolah sekecil apapun itu sehingga akhirnya memiliki manfaat yang lebih besar,
Jangan hanya menunggu bantuan, tapi bantulah diri sendiri dengan memberdayakan apa yang dimiliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar