Teman-Teman, perkenalkan, saya Asri Fatimah, peserta PembaTIK level 4 dari Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan, yang diselenggarakan oleh Kemendikbud.
Ini adalah cerita saya, sebagai Sahabat Rumah Belajar (SRB) kegiatan Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) 2020, tentang kuliah umum hari pertama, Selasa 15 September 2020. Kuliah umum ini diikuti tidak hanya oleh SRB, tapi juga dapat diikuti oleh masyarakat umum di chanel youtube, misalnya salah satunya di chanel youtube rumah belajar kemendikbud, "Rumah Belajar Kemdikbud"
Kuliah umum pertama menghadirkan narasumber yang sangat inspiratif di dalam bidang public speaking, yaitu Bapak Charles Bonar Sirait, S.E, M.M. beliau membawakan materi berjudul “Kiat Sukses Bagi Para Pendidik untuk Berkomunikasi dengan Publik”. Mengapa saya katakan beliau inspiratif? karena banyak pencapaian beliau yang mampu menginspirasi terutama untuk saya yang berperan sebagai guru. Menurut beliau, kemampuan Public Speaking juga musti guru miliki dalam membangun komunikasi yang efektif di kelas dan di masyarakat luar, baik secara langsung, maupun lewat media sosial. Di sini beliau berpesan agar seorang guru seharusnya tidak hanya POPULER, tapi juga BERPENGARUH, karena PENGARUH itu dapat timbul jika ia memiliki KOMPETENSI.
Narasumber yang ke dua juga membuat saya tercengang, hingga rasanya seperti terhantam realita, bahwa “Wah, ternyata ada ya guru hebat macam ini?” haha… beliau adalah Kak Butet Manurung, seorang aktivis Pendidikan dan pendiri sokola rimba. Pasti teman-teman sudah kenal ya sokola rimba? sebuah sekolah di pedalaman, dimana masyarakatnya masih menyatu dengan alam, berbusana seperti tarzan, berburu makanan di hutan, antipati dengan Pendidikan. Tentu bisa dibayangkan bagaiamana perjuangan beliau yang ditolak, diusir, oleh masyarakat sana, berjuang dengan segala pengorbanan, semangat yang pasang surut hingga akhirnya dapat diterima dan memberi pelajaran kehidupan buat anak-anak rimba. Semua itu dilandasi akan cintanya ia untuk anak-anak bangsa, cintanya ia menjadi seorang pendidik,dan cintanya ia untuk Bangsa dan Negara ini. Satu kalimat kunci dari beliau, bahwa mengajar bagi seorang pendidik haruslah kontekstual, ingatlah bahwa belajar untuk anak itu tidak hanya sebatas MENYENANGKAN, tapi hendaknya juga memiliki nilai guna dan mampu menawarkan PENYELESAIKAN MASALAH dalam kehidupan.
Sempat merasa letih dan suntuk, karena hari beranjak sore, teman-teman di sekolahan sudah pulang semua, ingin sekali merebahkan diri di kasur sebentar seperti hari-hari biasa, tapi apalah daya, saya tidak bisa ikut webinar dong kalau di rumah. Signal internet di rumah tidak cukup kuat untuk melakukan vicon. Boro-boro vicon, browsing aja sering gagal, ehehe curcol. Tapi, ketahuilah segala lelah itu terobati dengan hadirnya bapak Dirjen GTK, Dr. Iwan Syahril, Ph.D, karena beliau memberikan materi yang sangat dekat dengan keseharian guru, yaitu mengenai “Kebijakan Pendidikan Terkait Guru dan Tenaga Kependidikan”. Dari cara beliau menyampaikan paparan dan konten materi, terlihat betapa luas wawasan dan pengetahuan beliau tentang Pendidikan negeri ini, baik dari sejarah hingga dalam segala kebijakan Pendidikan bangsa Indonesia, mulai era Bapak Ki Hajar Dewantara hingga Pendidikan zaman milenial ini. Beberapa hal yang menggebrak semangat saya untuk menjadi guru yang lebih baik adalah ketika beliau menunjukkan statistic perbandingan mengenai seorang siswa yang diajar oleh guru yang berkualitas dengan siswa yang diajar oleh guru yang kurang berkualitas, ternyata seiring dengan perjalanan waktu, akan terlihat perbedaan yang amat signifikan untuk pencapaian siswanya. Nah, ternyata penelitian telah menunjukkan betapa besar peran seorang guru dalam mengembangkan potensi seorang anak didik. Beliau juga menyampaikan bahwa adanya revolusi industry 4.0 terjadinya percepatan perubahan zaman yang besar. Di sini TIK amat sangat berperan. Karenanya jangan alergi dengan teknologi, dan ketahuilah situasi pandemi seperti sekarang ini tanpa disadari membuat kita berubah, kita sedang berusaha NYAMAN dalam KETIDAKNYAMANAN, ini lah cikal bakal yang mendorong kita berinovasi. Terbukti, yang tadinya alergi dengan TIK sekarang sudah mulai mengakrabinya, lantaran terdorong dengan kebutuhan pula itu, ehehe..
Nah, teman-teman semua, pagi ini, Rabu 16 September pukul 09.00 sampai 10.30 WIB, ada narasumber inspiratif lagi yang saya yakin pasti seluruh masyarakat Indonesia mengenal beliau, yaitu ASMA NADIA…novelis best seller Indonesia, masya Allah… hayooo… sudah berapa buku beliau yang sudah kalian baca?? ehehe… nah, narasumber sekelas beliau akan dihadirkan di kuliah umum hari ini? seperti apa cerita kuliah umum hari ini? nantikan cerita selanjutnya yaaa
Kalau penasaran mau menyerap ilmu dari para narasumber inspiratif di kuliah umum hari ini, bisa follow medsos Rumah Belajar yah...
Youtube : Rumah Belajar Kemendikbud
Tidak ada komentar:
Posting Komentar