Ini adalah dokumentasi ketika berbagi di Rayon KKG sendiri, Rayon 1 Muara Uya, pada tanggal 12 Oktober 2020, sekaligus menjadi langkah ke lima saya dalam menggaungkan Rumah Belajar. Rumah Belajar sudah menjadi hal yang tidak asing bagi mereka, lantaran 2 tahun berturut-turut ini, Rayon kami telah berhasil menelurkan 3 SRB Kalsel sejauh ini. Walau demikian, masih nampak jelas antusiasme dan semangat, dari cara mereka menyimak dan merespon sosialisasi yang saya lakukan. Daftar hadir sosialisasi kali ini bisa dilihat di sini.
Ketika ada yang bertanya, kenapa milih Rumah Belajar masa pandemi ini? sambil tersenyum paling manis, saya akan menjawab begini:
1. Rumah belajar itu milik Kemendikbud RI, bisa diakses GRATIS tanpa tambahan biaya berlangganan.
2. Rumah Belajar termasuk ke dalam kuota belajar. Dari buku petunjuk mengenai bantuan kuota internet gratis dr Kemendikbud, 35 GB per bulan yang akan diperoleh siswa nanti, ternyata hanya 5 GB saja yang bisa digunakan secara umum, 30GB nya justru khusus kuota belajar. Sayang kan, jika kuota sebesar itu tidak kita manfaatkan sebaik mungkin. Ayo pergunakan utk akses RUMAH BELAJAR.
3. Rumah Belajar memiliki fitur2 menarik. kita bisa akses pengetahuan dlm bentuk video, audio dan bahan literasi. Selain itu kita bisa berinteraksi belajar bersama kawan dan guru, mengintip ruang angkasa tanpa alat bantu teropong, bahkan ada fitur GAME edukatif nya lohhh. Kita bisa nge Game dengan happy, walau sebenarnya tanpa disadari sejatinya kita sedang mempelajari sebuah konsep materi yang guru ajarkan. keren yahh
4. Saya akui Rumah Belajar memang belum sempurna, dan kurang terkenal (khususnya di daerah saya sendiri) tidak seperti Megaportal atau beberapa portal belajar swasta lainnya. mengapa? ya tentu saja krn Rumah belajar ini sifatnya non komersil, bukan Laba yg dicari, sehingga tidak banyak ngiklan di televisi. Tapi dari situ kita pahami bahwa Rumah Belajar ini justru melatih guru memproduksi media pembelajaran secara mandiri dan tidak membiasakan sebagai "pengguna" saja.
hal ini karena Rumah belajar (PUSDATIN) menyediakan diklat gratis kpd seluruh guru Indonesia dari Sabang sampai Merauke dalam memproduksi media pembelajaran, sehingga nantinya kita diharapkan mampu mengembangkan salah satu fitur di Rumah Belajar, yakni SUMBER BELAJAR. Di fitur inilah terdapat banyak sumber-sumber yang bisa kita manfaatkan dalam belajar. Sejalan dengan itu kita dapat membangun fitur ini melalui karya yang kita produksi. Artinya DARI KITA UNTUK KITA. Waaah...
Andai dia ngiklan sana sini, pakai biaya besar utk membeli jasa tokoh terkenal sbg brand ambasador, lalu muter modal dengan mendapatkan laba, tentu itu akan lain kan ceritanya😅
tapi semua yang terjadi kini menuju pada poin ke 5
5. Saya pernah membaca, bahwa menurut survei Kemendikbud, Rumah Belajar merupakan portal belajar Indonesia yg paling banyak diakses (urutan ke DUA) selama masa pandemi ini. Nah, kalau kita tidak penasaran dengan Rumah Belajar, justru aneh kan ya? ya gak sih?
Tidak ada kendala yang berarti ketika sosialisasi di rayon sendiri, justru kelancaran kegiatan berkat dukungan teman-teman saat kegiatan. Baik dari dokumentasi maupun pemilihan penyelenggaraan lokasi, semua didesain agar kegiatan sosialisasi berjalan lancar tanpa gangguan.
Sekian cerita saya kali ini... kita nyambung d episode berikutnya, kegiatan sosialisasi di Aula SMKN 1 Murung Pudak ya
mantap bu Asri,,,kereeeen
BalasHapus