Breaking

Jumat, 09 Oktober 2020

Berbagi Rumah Belajar di "Rumah" Sendiri

Foto Bersama Teman Guru SDN 1 Pulau Kuu

BERBAGI adalah level puncak pada kegiatan diklat Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) yang diselenggarakan oleh PUSDATIN KEMENDIKBUD RI.

Setelah melewati serangkaian kegiatan pada setiap levelnya, seperti literasi, implementasi, dan kreasi, maka seluruh peserta yang berada pada level  akhir diwajibkan untuk melakukan kegiatan berbagi.  Berbagi pada dasarnya adalah kegiatan luhur, tidak peduli seluas dan sedalam ilmu yang dimiliki seseorang, jika ia tidak mau membagikan kepada orang lain, tentu itu tidak akan menjadi sebuah manfaat untuk sesama. Sebaliknya, meski sedikit dan dangkal ilmu seseorang, jika ia berusaha membagikannya dengan orang lain, tentu akan menjadi manfaat yang besar untuk sesama, bahkan menurut di agama saya, jika ilmu yang dibagikannya terus dipergunakan dan dimanfaatkan orang lain, maka itu akan menjadi amal zariyah, dimana pahalanya akan terus mengalir bahkan ketika orang tersebut jasadnya sudah berada di liang kubur.

Kegiatan berbagi yang pertama telah saya lakukan di SDN 1 Solan kecamatan Jaro berjalan cukup baik. Kemudian pada Kamis tanggal 1 Oktober 2020 kegiatan berbagi saya lanjutkan di "rumah" sendiri, di sekolah tempat saya mengajar, SDN 1 Pulau Kuu Muara Uya. Masih mengusung tema utama yaitu "Safari Sosialisasi Pembelajaran Inovatif bersama Rumah Belajar", kegiatan lebih mengarah pada pemanfaatan fitur-fitur Rumah Belajar dalam menerapkan model pembelajaran yang inovatif. 

Salah satu model pembelajaran inovatif yang dilakukan selama kegiatan BDR adalah model pembelajaran Flipped Classroom. Menurut Buku Panduan Penerapan Model Pembelajaran Inovatif Dalam BDR yang Memanfaatkan Rumah Belajar, yang diterbitkan oleh Pusdatin "Model pembelajaran Flipped Classroom merupakan kegiatan membalik aktivitas diselesaikan di kelas sekarang dapat diselesaikan di rumah dan aktivitas pembelajaran yang biasanya dikerjakan di rumah sekarang dapat diselesaikan di kelas. Model Flipped Classroom bisa juga diartikan bahwa peserta didik mempelajari materi  terlebih dahulu (beberapa hari sebelum pembelajaran tatap muka di kelas), melalui beragam media yang disediakan oleh pendidik.Sehingga, ketika pembelajaran di kelas berlangsung, pendidik  tidak lagi memberikan materi dengan ceramah, tetapi peserta didik langsung melakukan aktivitas belajar sesuai petunjuk guru".

Berdasarkan penjelasan di atas, kegiatan pembelajaran flipped classroom merupakan kombinasi belajar di rumah dan di sekolah, dimana materi disajikan terlebih dahulu saat siswa berada di rumah masing-masing melalui bahan bacaan, audio, maupun video yang dikirimkan guru di kelas maya masing-masing, sehingga saat jadwal masuk ke sekolahan, siswa dan guru tinggal mendiskusikan dan memberi penguatan mengenai materi yang telah dipelajari secara mandiri oleh siswa. Akhirnya waktu yang dipergunakan saat berada di kelas berlangsung secara efisien, sehingga tidak melanggar protokol kesehatan. Nah, model pembelajaran seperti ini ternyata sudah sering diterapkan oleh sebagian besar guru SDN 1 Pulau Kuu, sehingga pada kegiatan berbagi kali ini, saya tinggal mengenalkan fitur-fitur rumah belajar agar bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan setiap guru saat menerapkannya di kelas. 

Foto ketika menyampaikan materi

Foto peserta sosialisasi

Kegiatan dilanjutkan dengan pendaftaran masing-masing guru ke kelas maya dan membuat kelasnya masing-masing. Kegiatan ini berjalan lumayan lancar karena SDN 1 Pulau Kuu jauh-jauh hari sudah saya daftarkan sebagai penyelenggara ketika saya membuat kelas untuk kelas yang saya ampu. Didukung dengan lancarnya koneksi internet dan semangat yang menyala pada semua guru, kegiatan pun berjalan sesuai perencanaan. SDN 1 Pulau Kuu kini telah memiliki 11 kelas maya dengan 1 guru di setiap kelasnya. Untuk proses pendaftaran murid akan direncanakan di kemudian hari, mengingat perlu waktu untuk mengumpulkan email masing-masing siswa. Tidak ada hambatan yang berarti saat sosialisasi, hanya kurang lengkap saja guru yang hadir, 1 orang guru karena ada kesibukan lain yang tidak bisa ditangguhkan. Bukan masalah, karena hampir bertemu setiap hari di kantor, insya Allah pengenalan Rumah Belajar akan dilakukan di lain kesempatan. Daftar hadir selengkapnya bisa dilihat di sini

Terimakasih kepada teman teman yang sangat mengapresiasi datangnya Rumah Belajar di SDN 1 Pulau Kuu. "Jangan pernah bosan belajar, berapapun usiamu jangan jadikan alasan untuk berhenti mengenal teknologi" ucap bapak Kepala Sekolahku, bapak H. Rambat, S.Pd, MM


Foto bersama Kepala SDN 1 Pulau Kuu

Benar, Jika seorang guru mengikuti perkembangan teknologi, akan lebih mudah untuk memahami kemajuan teknologi yang begitu cepat. Jangan sampai, murid lebih tahu duluan tentang segala hal dibandingkan guru. Jangan sampai guru minder dan mandek mengembangkan dirinya lantaran teramat gagap dengan teknologi.
Jadikan teknologi pendidikan membuat pembelajaran bermakna dan meningkatkan minat belajar siswa. Tentu sudah jelas, dengan menggunakan portal kebanggaan Bangsa Indonesia yaitu "RUMAH BELAJAR". Belajar dimana saja, kapan saja, dengan siapa saja, secara GRATIS tanpa tambahan biaya berlangganan.
yuk mari, langsung saja download aplikasinya di playstore, atau kunjungi portalnya.
Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia


Sumber: Panduan Penerapan Model Pembelajaran dalam BDR yang Memanfaatkan Rumah Belajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar